A.
Latar
Belakang Masalah
Aktivitas guru saat mengajar di kelas
dapat dipilih menjadi dua, yaitu mengelola pengajaran (aktivitas instruksional)
dan mengelola kelas (aktivitas
non-instruksional). Pengelolaan pengajaran adalah kegiatan mengajar itu
sendiri yang melibatkan materi, metode, media, dan di akhiri dengan evaluasi.
Sedangkan pengelolaan kelas adalah usaha guru untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang memungkinkan pengelolaan pengajaran dapat
berlangsung dengan baik dan tentunya memberikan hasil yang optimal.
Dua aktivitas tersebut di atas pada
dasarnya saling terkait sama lain. Artinya, aktivitas instruksional tidak
mungkin berjalan tanpa memperhitungkan
aktivitas non-instruksional. Demikian pula, pelaksanaan aktivitas non-instruksional
dilakukan dalam rangka pelaksanaan aktivitas instruksional. Namun, itu tidak
berarti bahwa bahwa masalah-masalah yang mucul dari masing-masing lantas
dicampuradukkan. Masalah intruksional harus dipecahkan dengan cara-cara
intruksional. Demikian puala non-instruksional harus dipecahkan dengan
cara-cara non-instruksional. Pelajar yang sering mengganggu jalanya proses
belajar-mengajar, enggan masuk kelas karena tidak diterima oleh kelompok, dan
lain –lain di luar aktivitas intruksional merupakan masalah non-instruksional.
Tidak tepat kalau seperti membuat pelajaran menjadi menarik dan mengurangi
nilai rapot, tetapi hendaknya di pecahkan, apabila pelajar tidak tertarik pada
pelajaran PAI, hendaknya masalah ini tidak dipecahkan dengan menciptakan
hubungan interpersonal yang lebih akrab, tetapi dengan mencari jalan agar
penyajian pelajar itu menjadi lebih
mudah dicerna oleh pelajar.
Pengelolaan kelas adalah keterampilan
guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan
kata lain kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
optimal untuk terjadinya proses belajar mengajar yang termasuk ke dalam hal ini
misalnya, penghentian tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas,
pemberian hadiah bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau
penetapan norma kelompok yang produktif.
Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk
menciptakan kondisi dalam kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang
baik, yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya, kemudian
dengan pengelolaan kelas produknya harus sesuai dengan tujuan-tujuan yang
hendak dicapai. Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya adalah menyediakan
fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial,
emosional dan intelektual di dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu
memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang
memberikan kepuasan, suasana disiplin. Perkembangan intelektual, emosional
sikap serta apresiasi para siswa.