Rabu, 15 Mei 2013

Persepsi Siswa Tentang Kepemimpinan Guru Pengaruhnya Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi di SMA Bina Machmud Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang)



A.    Latar Belakang Masalah.

Keberhasilan siswa dalam belajar merupakan salah satu tujuan esensial dari proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan belajar ini akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mendukung kegiatan belajar itu sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut adalah minat belajar siswa. Minat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh profesionalisme guru dalam melakukan pembelajaran di kelas. Guru sebagai menejer dalam pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting, karena dapat menciptakan aktivitas, situasi dan kondisi (iklim belajar) yang baik. Kepemimpinan guru dalam menciptakan situasi pembelajaran pada saat menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa, akan sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa, yang pada akhirnya menentukan prestasi belajar siswa secara umum. Minat belajar siswa dipengaruhi oleh cara guru menyampaikan pengajaran, sebab kepemimpinan guru termasuk faktor ekstern yang mempengaruhi minat belajar siswa. Kepemimpinan guru di dalam kelas biasanya akan ditanggapi oleh siswa dalam bentuk kesan terhadap penampilan guru. Kesan terhadap penampilan guru ini akan memberikan dampak pada minat belajar siswa. Dengan demikian kepemimpinan guru dalam mengelola iklim pembelajaran di kelas secara signifikan berdampak positif terhadap minat belajar siswa.
Hanya saja kepemimpinan guru dalam memberikan layanan pendidikan kepada para siswa bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa. Ini terbukti dari realitas yang penulis temukan bahwa di SMA Bina Machmud Kadukacapi Kec. Pabuaran yaitu minat belajar siswa rendah, padahal guru-guru terutama guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam telah berupaya dengan sekuat tenaga dengan memanfaatkan sarana dan fasilitas yang ada untuk membangkitkan minat belajar siswa. Hal ini tentu ada faktor lain yang menjadi penyebabnya dan memerlukan penelitian secara seksama. Rendahnya minat belajar siswa ini dapat dilihat dari tingginya tingkat absensi siswa, tingginya presentase siswa yang membolos, dan siswa jarang mengerjakan tugas yang diberikan guru.  
Dari indikator tersebut di atas penulis berkesimpulan bahwa minat belajar siswa di SMA Bina Machmud Kadukacapi rendah. Rendahnya minat belajar siswa tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi lingkungan, dimana sebagian besar anak-anak usia 12 sampai dengan 17 tahun banyak yang tidak sekolah, tingkat pendidikan orang tua siswa yang sebagian besar sekolah dasar, serta kondisi ekonomi orang tua siswa yang mayoritas berasal dari petani. Kondisi lingkungan, tingkat pendidikan dan ekonomi orang tua ini jelas akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas dukungan terhadap minat belajar siswa.
Di samping ketiga hal tersebut kondisi umum SMA Bina Machmud Kadukacapi belum mempunyai daya tarik, baik secara fisik maupun non, seperti konsisi gedung, sarana prasarana dan kualitas guru yang belum memenuhi tuntutan profesionalisme keguruan. Rendahnya minat belajar siswa tersebut merupakan tantangan dan tanggung jawab guru untuk meningkatkannya.
Guru sebagai tenaga fungsional yang diberi tugas untuk memimpin kelas dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberikan pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Dalam posisi demikian guru adalah seorang pemimpin, pemain peran dalam seluruh pelayanan di dalam kelas. Dalam kondisi ini guru mempunyai tiga peran penting, yaitu : pertama sebagai pemimpin administrasi, kedua sebagai pengaruh sumber daya, dan ketiga, sebagai pemimpin pendidikan. Sebagai pemimpin administrasi guru harus mendukung program sekolah dengan menyediakan seluruh komponen administratif keguruan seperti, program tahunan, program semester dan program pembelajaran, agar guru dapat menjalankan fungsinya sebagai mediator dan konselor bagi siswa melalui rangkaian kegiatan belajar mengajar. Sebagai pengarah sumber daya dan manager, guru, merencanakan, mengarahkan dan mengorganisasikan sumber daya untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai. Termasuk dalam mengarahkan sumber daya manusia adalah berupaya meningkatkan minat belajar siswa secara keseluruhan. Sebagai pimpinan pendidikan, guru menyediakan bantuan secara profesional dan keahlian kepada siswa dalam proses belajar mengajar, dengan memfokuskan perhatian pada peningkatan minat belajar siswa.
Bagi guru pendidikan agama Islam tugas dan kewajiban seperti disebutkan di atas merupakan amanat yang diterima atas dasar pilihannya untuk memangku jabatan guru. Amanat tersebut wajib dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Sebagaimana firman Allah :
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah maha mendengar lagi maha melihat ( Q.s. Al-Nisa: 4 :58)1

Dari pengertian ayat di atas, tersirat bahwa menyampaikan amanah dan menetapkan hukum di antara manusia dengan adil adalah perintah Allah SWT, termasuk di dalamnya menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa adalah suatu amanah yang wajib disampaikan dengan baik dan benar oleh guru.
Menurut Usman, bila seorang guru dalam kepemimpinannya sudah tidak menarik, maka kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat menanamkan benih pengajarannya itu kepada para siswa. Para siswa akan merasa enggan menghadapi guru yang tidak menarik, sehingga pelajaran pun tidak dapat diserap dengan baik2.


Beranjak dari kejadian beberapa tahun terakhir ini, dimana banyak siswa yang terpaksa mengulang sekolah di kelas XII, atau ada siswa yang mencoba membakar sekolah bahkan ada yang nekat bunuh diri kerana tidak lulus pada salah satu atau semua mata pelajaran yang diujikan secara nasional. Fenomena ini berawal dari rendahnya minat belajar siswa. Minat belajar siswa dapat dibangkitkan melalui penampilan dan pembawaan guru, cara guru menyampaikan pelajaran, sikap guru dalam mengajar, dan cara guru mengajar. Karena itu melalui penelitian ini penulis bermaksud untuk mengkaji “Pengaruh persepsi siswa tentang kepemimpinan guru pengaruhnya terhadap minat belajar siswa di SMA Bina Machmud Kadukacapi pada mata pelajaran pendidikan agama Islam..


1 Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemah, (Jakarta: Depag, 1984), hal 128.
2 M. Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosyda 1995), hal. 7.

0 komentar:

Posting Komentar